Galaksi Kinanthi (Sekali
Mencintai Sudah Itu Mati)

Judul
Buku : Galaksi Kinanthi
Penulis
: Tasaro
Penerbit
: Salamadani
Pembaca
: Semua Kalangan
Penghargaan : Best Writer
FLP Award 2005
IKAPI Award 2006 & 2007
FLP Award 2005
IKAPI Award 2006 & 2007
//====================================================================//
Ada pada paragraph
awal Galaksi Kinanthi..!!!
"Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta..
Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya. Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memperhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila.
Berhati-hatilah…
Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat, menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua berpikir hidupmu telah sempurna.
Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara bergerak mendesaukan suaranya. Bulan melengkungkan senyumnya. Bersiaplah…
Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang mungkin telah haram bagimu."
Tasaro – Galaksi Kinanthi
Akuu Kaguumm dengan setiap kata yang tercipta..:-*
Like..Like..Like..
//======================================================================//
Kurang Lebih
Cerita.nya seperti ini..:-D
Kinanthi adalah seorang gadis desa
dari sebuah dusun kecil di Gunung Kidul, sebuah daerah di selatan Yogyakarta.
Di dusun tersebut, keluarga Kinanthi dijauhi oleh banyak orang karena bapaknya
terkenal suka berjudi dan ibunya sering disebut sebagai baulawean
(wanita yang tiap menikah, suaminya selalu meninggal). Kinanthi sendiri juga
tidak punya banyak teman, bahkan ia hanya berteman dengan satu orang, namanya
Ajuj. Anak lelaki itu sebenarnya adalah anak seorang Rois, pemuka agama, yang
paling tidak suka dengan keluarga Kinanthi. Tetapi ketidaksukaan itu rupanya
tidak menurun terhadap Ajuj, ia malah lebih sering terlihat bermain bersama
Kinanthi dan Hasto, adik Kinanthi, daripada bermain dengan anak lelaki lainnya.
Ajuj juga sering membela Kinanthi dan tak pernah jera meski berkali-kali
dimarahi orangtuanya karena bergaul dengan gadis desa tersebut.
Suatu hari, Kinanthi yang telah
lulus SD dipaksa orangtuanya untuk pindah hidup bersama sebuah keluarga di
Bandung. Keluarga Pak Edi, namanya, memberikan balas jasa kepada keluarga
Kinanthi sebanyak 50 kg beras sebagai tanda terima kasih karena diperbolehkan
mengasuh Kinanthi. Siapa pula anak kecil yang mau berpisah dari keluarganya?
Susah payah Kinanthi menolak pergi bersama keluarga baru itu, tapi ia hanyalah
anak kecil yang tak punya kekuatan apa-apa dibanding keluarganya. Ia kabur,
meronta, melawan, meski akhirnya ia terpaksa meninggalkan dusun tempat ia
dilahirkan tersebut. Meninggalkan Bapak, Ibu, Hasto, dan .. Ajuj. Bocah lelaki
itu berlarian mengejar mobil yang membawa Kinanthi pergi, meski gagal, ia masih
berharap suatu saat mereka akan bertemu lagi. Kinanthi, teman bermainnya itu
kini telah pergi.
Kinanthi melanjutkan hidup di
Bandung, sampai suatu tragedi mendepaknya menjadi seorang TKW yang dipekerjakan
di Arab. Mendapat berbagai macam
pengalaman kurang mengenakan disana, berganti-ganti majikan tidak pula
memberinya harapan baik. Melawan atau tidak melawan, sama saja, maka Kinanthi
lebih memilih melawan ketika sudah dianggap tidak benar. Dari sinilah kehidupan
Kinanthi selanjutnya bisa dibilang sangat memprihatinkan hingga akhirnya dia
menjadi TKW mulai dari daerah Timur Tengah hingga ke Amerika Serikat. Seperti
kebanyakan kisah para TKW, Kinanthi pun mendapatkan perlakuan yang tidak layak
dari majikannya, mulai dari pemukulan yang hanya karena kesalahan kecil hingga
pemerkosaan.
Di Amerika inilah Kinanthi akhirnya dapat terlepas dari belenggu penyiksaan setelah dia nekat kabur dari rumah majikan nya. Berkat bantuan dari seorang Indonesia yang bekerja sebagai penterjemah di pengadilan di Amerika, akhirnya Kinanthi di bebaskan dari Majikannya kemudia dia mendapat perlindungan dan pendidikan dari pemerintah Amerika Serikat.
Di Amerika inilah Kinanthi akhirnya dapat terlepas dari belenggu penyiksaan setelah dia nekat kabur dari rumah majikan nya. Berkat bantuan dari seorang Indonesia yang bekerja sebagai penterjemah di pengadilan di Amerika, akhirnya Kinanthi di bebaskan dari Majikannya kemudia dia mendapat perlindungan dan pendidikan dari pemerintah Amerika Serikat.
Hari, minggu, bulan hingga tahun
berganti, Kinanthi berubah menjadi seorang wanita yang lebih Amerika dari orang
Amerika sendiri. Atas kecemerlangan otaknya dan kesungguhannya dalam mengejar
pendidikan, dia menjelma menjadi seorang profesor yang concern akan hak-hak dan
perlakuan kaum wanita.
Kinanthi Hope, sebuah nama yang
dikenal di New York. Kinanthi Hope, menjadi seorang professor, penulis, bahkan
disebut sebagai Queen of New York. Kinanthi mengubah jalan hidupnya sendiri,
Kinanthi mengubah nasibnya, dari seorang anak kecil yang selalu disakiti,
dihina dan dicaci, menjadi seorang yang sangat dicari seminarnya, yang sangat
didengar kata-katanya, justru dari orang-orang yang tidak tahu pasti
identitasnya. Bahkan lebih baik begitu, mungkin jika mereka tahu identitas asli
Kinanthi yang seorang Muslimah, tidak akan didengar sampai sebegitunya.
Mungkin.
Kinanthi
Hope, dalam berbagai seminar dimana dia sebagai pembicaranya, kerap membahas
hal-hal tentang perempuan, bagaimana perjuangan mereka, bagaimana jalan pikiran
mereka dan sebagainya. Ada beberapa hal yang menggelitik, seperti
kalimat-kalimat berikut,
“Otak wanita jauh lebih kompleks dibandingkan dengan otak pria. Pria memiliki banyak sinapsis di daerah lobus frontalis, sedangkan wanita mempunyai lebih banyak selubung mielin”
“Lalu mengapa seorang wanita berpikir lebih lambat?”
“Wanita membutuhkan durasi lama untuk memutuskan sesuatu karena variabel yang diolah otaknya sangat banyak. Ini tidak terjadi pada otak pria. Bagi wanita, detail dan sistematika menjadi kecenderungan otaknya. Itulah mengapa anda banak mengeluh ketika memiliki seorang bos wanita”
Ada pula pendapat Kinanthi Hope mengenai
sebuah kebudayaan,
“Anda tahu, kita tidak bisa menghakimi sebuah kebudayaan dengan kacamata budaya kita”
“Predisposisi. Sesuatu yang menumpuk selama bertahun-tahun dan membentuk pola pikir, sensor nilai, dan pandangan hidup. Seperti stalagmit di gua-gua. Sesuatu yang terbentuk secara perlahan. Dari zat yang tidak terlihat sampai berwujud seperti batu yang keras bukan main”
“Mengubahnya butuh suatu gebrakan?”
“Anda harus menghancurkan batu keras itu”
Dan
masih banyak lagi kalimat-kalimat yang membuat saya berpikir ulang mengenai
kehidupan, berpikir ulang bahwa masih banyak orang-orang yang hanya menggunakan
satu sudut pandangnya, padahal dalam hidup ini ada baiknya memiliki banyak
sudut pandang, bagaimana melihat dari kacamata orang lain, bagaimana melihat
dari perasaan orang lain dan sebagainya.
Penasaran dengan Cerita selengkapnya ?
0 comments:
Post a Comment